BERITA TERBARU

HARI BUMI SEDUNIA 2024, PLANET VS PLASTIK
Setiap tanggal 22 April, masyarakat seluruh dunia memperingati Hari Bumi atau Earth Day. Hari Bumi merupakan pengingat akan pentingnya pelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Hari Bumi diperingati setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran akan krisis iklim. Peringatan ini juga mendorong setiap individu mengambil tindakan untuk planet yang lebih sehat dan melakukan perubahan perilaku untuk melindungi lingkungan. Hari Bumi adalah hari internasional yang didedikasikan untuk planet kita. Peringatan Hari Bumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, menginspirasi perubahan, dan membina hubungan yang lebih dalam dengan alam dalam upaya melindungi bumi saat ini dan generasi mendatang.

Hari Bumi 2024 mengusung tema "Planet vs Plastik". Tema ini sebagai bentuk seruan untuk mengakhiri penggunaan plastik dan menjaga kesehatan setiap makhluk hidup di bumi.

Plastik bukan hanya sekedar masalah lingkungan hidup, hal ini menimbulkan ancaman besar terhadap kesehatan manusia dan perubahan iklim. Saat plastik terurai menjadi mikroplastik, plastik melepaskan bahan kimia beracun ke dalam sumber makanan dan air, lalu beredar melalui udara yang dihirup. Produksi plastik kini telah meningkat hingga lebih dari 380 juta ton per tahun. Bahkan setelah plastik hancur, plastik tetap menjadi mikroplastik, partikel kecil yang meresap ke setiap ruang kehidupan di bumi.

Melalui program Kesehatan Lingkungan, UPT Puskesmas Tiudan melakukan aksi Peduli Bumi, dengan gencar melakukan kampanye untuk mengurangi limbah plastik. Pengelolaan sampah yang benar merupakan bagian dari STBM 5 Pilar, yaitu Pilar ke-4. 

Muklis Tri Nugroho, S.KM menyampaikan pada bulan April ini akan dilakukan pemicuan kesinambungan STBM 5 pilar bersama tenaga penggerak STBM Desa. Di setiap desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Tiudan sudah ada bank sampah dan pelaku penggiat Peduli Sampah.  Meski belum optimal, setidaknya sudah ada cikal bakal penggerak di bidang pengelolaan sampah rumah tangga. Sebelumnya, sudah dilakukan berbagai upaya dan strategi dengan melahirkan inovasi serta program unggulan di antaranya ALiSA, Mini cesa, Rumah Opor dan Serambi Antik yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.

Bentuk aksi lain dalam rangka peringatan Hari Bumi 22 April 2024 ini, Ermawati, Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas mengajak para penggerak STBM 5 Pilar dalam hal ini kader kesehatan lingkungan dan natural leader untuk ambil bagian dalam aksi Peduli Sampah, Peduli Bumi. (rma)
TEKAN KASUS DBD, UPT PUSKESMAS TIUDAN TURUT LAKUKAN PSN SERENTAK



UPT Puskesmas Tiudan melakukan berbagai langkah pengendalian kasus DBD di wilayah kerjanya. Di antaranya adalah melakukan edukasi baik personal dan kelompok. Melalui edukasi tersebut diharapkan masyarakat turut aktif berkontribusi dalam upaya meminimalisir kasus DBD. Insiden atau kasus DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Tiudan sejumlah 5 kasus dan sudah mendapatkan penanganan. Berdasarkan hasil investigasi dan pemetaan faktor risiko, kasus DBD mencuat akibat perilaku dan lingkungan. Masih ditemukan 3,65% rumah yang belum bebas jentik. artinya, dari hasil survey, angka bebas jentik masih sebesar 96,45%.

Puncaknya, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kesehatan menghimbau untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di wilayah masing-masing.  Kegiatan PSN Serentak tersebut dimulai pada hari Minggu tanggal 7 April 2024 s/d 8 April 2024.  

Muklis Tri Nugroho, S.KM, Kepala UPT Puskesmas Tiudan mengatakan, PSN harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, dengan melibatkan seluruh unsur  masyarakat dan lembaga yang ada di wilayah termasuk organisasi masyarakat, kader kesehatan, maupun sumber  daya lainnya.
Di lingkungan pendidikan formal dan non formal, gerakan PSN juga dilakukan dengan menggerakkan seluruh tenaga pendidik dan siswa. PSN dilakukan dengan pemantauan jentik berkala pada tempat-tempat penampungan air, barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tampungan air, serta menguras tempat penampungan air yang ditemukan jentik pada saat dilakukan  kegiatan pemantauan. 

Tim PSN UPT Puskesmas Tiudan meliputi Programer DBD, Tenaga Promosi Kesehatan, Tenaga Sanitasi Lingkungan, Bidan dan Perawat desa serta Kader Kesehatan. Selain PSN, dilakukan juga pemberian edukasi menjaga lingkungan sehat dan mengetahui seluk-beluk atau siklus hidup nyamuk. Sehingga masyarakat tidak saja fokus pada tempat perindukan nyamuk, tetapi juga waspada terhadap tempat perlindungan nyamuk.

Dalam kesempatan tersebut masyarakat juga diberi pemahaman  bahwa pelaksanaan fogging harus berdasarkan indikasi, artinya tidak sembarang melakukan fogging karena fogging bukan solusi yang paling utama. "Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan rumah sebagai hunian sehat. Jika lingkungan rumah terpelihara kebersihan dan kesehatannya, maka nyamuk pasti enggan tinggal di sana. Jangan sampai ada genangan-genangan air dan penampungan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Sirkuasi udara dan pencahayaan harus baik, mengingat nyamuk suka tempat gelap" Demikian disampaikan Ermawati, tenaga Sanitasi Lingkungan UPT Puskesmas Tiudan. Lanjutnya, perilaku menggantung baju juga harus dihindari karena bisa menjadi tempat berlindung nyamuk. Menurut Ermawati, sarang nyamuk meliputi tempat perindukan dan perlindungan.

Di tempat terpisah, Fransiska Novita A. sebagai pengampu program DBD menyatakan bahwa kegiatan penanggulangan DBD di wilayah kerja UPT puskesmas Tiudan melibatkan seluruh program terkait, Promkes, Surveilans dan Tenaga Sanitasi Lingkungan. DBD merupakan penyaki berbasis lingkungan, jadi harus memberi arahan kepada seluruh unsur masyarakat dan lintas sektor terkait agar melakukan kerja bakti bersih lingkungan, pemantauan jentik berkala di masing-masing rumah dan menaburkan abate secara rutin. Masih menurut Fransiska, teknis penaburan abate juga harus benar dan dengan takaran yang tepat sehingga efektif. (rma)
STBM STUNTING, TURUT BANTU OPTIMALKAN BANTUAN PMT
Sabtu, 30 Maret 2024, Tim KUPANDU SEHAT UPT Puskesmas Tiudan menghadiri acara Penyerahan Bantuan PMT Bagi Anak Stunting di Balai Desa Mojoarum. Tim terdiri dari Programer Gizi, Kesehatan Lingkungan, Bidan dan Perawat Desa. Selain tips pemberian PMT oleh Programer Gizi, juga ada penyampaian edukasi terkait peran sanitasi dan air minum yang layak sebagai bentuk intervensi sensitif pencegahan dan penanggulangan stunting.
 
Sebagaimana diketahui, air merupakan kebutuhan vital, di mana digunakan oleh para ibu balita untuk membuat makanan dan minuman bagi putra-putrinya. Air dan makanan yang terkontaminasi kuman dapat menjadi pemicu penyakit infeksi yang bisa menyebabkan anak mengalami gangguan penyerapan nutrisi. kuman dapat berpindah ke dalam tubuh melalui air, makanan dan tangan yang terkontaminasi. Jadi sangat penting untuk diketahui bahwa perilaku STBM 5 Pilar sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin, bayi dan balita. 

Terkait PMT, para ibu balita stunting diberi tips higiene sanitasi pangan, sehingga memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan pangan mulai dari pemilihan bahan pangan, penyimpanan, pengolahan pangan, penyimpanan dan penyajian. Jika pengelolaan pangan aman, higienis dan sehat, ditunjang dengan perilaku higienis dan sanitair, diharapkan dapat meminimalisir kontaminasi pangan atau PMT yang diberikan, sehingga dapat mengoptimalkan peran PMT untuk para balita stunting.

Melalui program unggulan KUPANDU SEHAT, seluruh program yang terkait turut andil dalam menurunkan prevalensi stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Tiudan. (rma).
EDUKASI CTPS UNTUK CEGAH HAIs DI UPT PIUSKESMAS TIUDAN
Pada hari Senin (5/2), bertempat di ruang tunggu pelayanan UPT Puskesmas Tiudan, diadakan kegiatan sosialisas 6 Langkah Cuci Tangan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada pasien dan pengunjung terkait pentingnya cuci tangan, sehingga tidak ada pasien atau pengunjung yang mengabaikan himbauan cuci tangan setiap masuk area pelayanan dan setelah keluar dari area pelayanan. Harapannya, ketika seluruh pasien atau pengunjung memahami pentingnya cuci tangan, angka HAIs di UPT Puskesmas Tiudan dapat diminimalisir.
Sejauh ini tidak ada insiden HAIs di UPT Puskesmas Tiudan, artinya dari hasil survey yang dilakukan pada bulan Januari 2024, tidak ada pasien atau pengunjung yang mengalami HAIs selama mendapatkan pelayanan di UPT Puskesmas Tiudan. Namun, untuk mencegahnya, harus tetap dilakukan edukasi berkala kepada pasien dan pengunjung. Demikian disampaikan Istiyani, S.Kep, Ners, Penanggung Jawab Mutu UPT Puskesmas Tiudan.

Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Tujuan dari Cuci Tangan adalah untuk menjaga kebersihan diri, mencegak infeksi silang dan sebagai pelindung diri. Sedangkan manfaat dari cuci tangan antara lain:

1. Untuk menghindari penularan penyakit melalui tangan
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan)
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar
4. Supaya tidak menjadi agen penularan bibit penyakit kepada orang lain

"Ini harus dipahami pasien dan pengunjung, sehingga tertib melakukan cuci tangan pakai sabun atau hand rub. Kita sudah memberikan fasilitas cuci tangan di luar gedung dan hand rub di setiap unit pelayanan. Juga kita pasang media edukasi berupa poster cuci tangan, selain melakukan edukasi secara langsung.", imuh Istiyani.
(rma)